Page

16 Juni 2012

Bintang Lima Benar-Benar Menjadikan Dewa Sebagai Bintang

Sedari SD dulu saya senang mendengar lagu. Ditemani sebuah mini compo yang masih ada sampai sekarang (meski volumenya sudah rusak dan gak bisa diatur sesuai kehendak hati), saya dulu sering stay tune mendengar Cakrawala. Walau kebanyakan saya nggak paham arti lagunya, karena Cakrawala siaran yang kebanyakan memutar lagu mandarin. Lagu Indonesia juga diputar, tetapi gak begitu sering.

Tetapi, meski banyak memutar lagu mandarin, bukan berarti saya gak tahu lagu-lagu bahasa Indonesia. Saya sudah tahu dan sering mendengar lagu band-band era '90-an seperti Jikustik, Sheila On 7, Dewa, Jamrud, atau penyanyi-penyanyi solo, seperti Reza, Titi DJ, atau Chrisye.

Bagi saya waktu itu, yang namanya beli kaset lagu, hanya buang-buang uang. Aduh, cuman mendengar satu-dua lagu bagus saja, masa harus merogok kocek Rp 20.000 (kisaran harga kaset saat itu). Dulu kaset masih populer dan CD masih barang mahal. Waktu itu, CD bajakan belum semarak sekarang.

Entah kenapa waktu berjalan ke Carrefour Mega Mall, di bagian counter penjualan kaset dan CD lagu, ada yang menggerakkan saya untuk membeli kaset yang tergambar di bawah ini


Iya, itu adalah kaset Dewa. Kaset lagu pertama yang saya beli.

Artis: Dewa
Album: Bintang Lima
Personil: Once (vokal), Andra (gitar), Ahmad Dhani (keyboard/vokal), dan Tyo Nugros (drum).
Tahun: 2000
Penerbit: PT Aquarius Musikindo
Produser: Ahmad Dhani

Track list:
  1. Mukadimah
  2. Roman Picisan
  3. Dua Sejoli
  4. Risalah Hati
  5. Separuh Nafas
  6. Cemburu
  7. Hidup Adalah Perjuangan
  8. Lagu Cinta
  9. Cinta Adalah Misteri
  10. Sayap-Sayap Patah
  11. 1000 Bintang

Seinget saya belinya waktu itu masih SMA ya. Lucunya, saya beli kaset Dewa - Bintang Lima itu karena ada lagu Lagu Cinta yang menjadi favorit kakak saya. Saya sendiri ketika melihat judul-judul lagu ada yang di sampul kaset cuman "ngeh" lagu Separuh Nafas saja. Sisanya, gelap. Mungkin pernah dengar di Cakrawala, hanya gak tahu judulnya. Saat mau beli pun, agak sedikit ragu. Beli nggak ya. Kalau lagu-lagunya gak enak didengar, nanti rugi uang, dan malah jadi sampah (baca: barang gak berguna). Tapi, dalam hati, ah nggak apa-apalah, kalau lagu-lagunya tidak bagus, anggap saja sebagai pengalaman. Sebagai catatan, di akhir era '90-an atau di awal tahun 2000-an, lagu-lagu Indonesia saat itu belum menjadi tuan rumah. Lagu barat dan mandarin masih cukup mendominasi.

Eh, pas saya puterin album itu dari awal sampai habis, saya tiba-tiba berubah jadi Baladewa, sebutan nama fans Dewa. Semua lagunya ternyata enak didengar. Saya bisa puterin album itu berkali-kali. Maklum, karena kaset yang pertama dibeli, jadi ada semacam eargasm (orgasme telinga). Belakangan, saya baru tahu, kalau album Dewa - Bintang Lima adalah album pertama yang memakai Once sebagai vokalis (vokalis Dewa sebelumnya adalah Ari Lasso), dan menembus angka penjualan hingga 1 juta keping, menjadikan salah satu album terbaik sepanjang masa, dan album tersukses Dewa. Wah, saya benar-benar beruntung memilikinya apalagi dalam fisik kaset. Sekarang kaset sudah tidak banyak dijual. Toko-toko musik kebanyakan hanya menjual CD.

Sekilas saja, album Dewa - Bintang Lima terdiri dari 11 nomor lagu. Dua di antaranya adalah insert song (lagu sisipan), yang ditempatkan di awal dan akhir. Saya suka sekali dengan cara Ahmad Dhani membuat judul-judul lagunya, seperti Risalah Hati, Lagu Cinta, Dua Sejoli, yang judul lagunya itu tidak dicomot dari lirik lagu, melainkan berdiri sendiri menjadi seperti tema.

Lagu pembuka adalah Roman Picisan. Ini lagu kesukaan Ahmad Dhani, karena kata Dhani, ini lagu yang terumit yang pernah ia buat. Roman Picisan memang pas dijadikan sebagai pembuka karena punya tipe nada menghentak (up beat). Kemudian, berturut-turut lagu Dua Sejoli dan Risalah Hati dimainkan. Dua tipe lagu ballad dengan lirik puitis, yang di era sekarang bisa bikin orang galau.

Coba saja simak lirik lagu Dua Sejoli: Hawa tercipta di dunia untuk menemani sang Adam / Begitu juga dirimu, tercipta tuk temani aku. Benar-benar lagu yang cocok bagi pasangan yang mau/sudah menikah. Untuk mereka yang ingin meyakinkan kekasihnya bahwa ia benar-benar cinta, silakan nyanyikan sepenggal refrain lagu Risalah Hati: Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cinta kepadaku / Beri sedikit waktu biar cinta datang karena telah terbiasa.

Separuh Nafas menutup side A kaset. Saya yakin semua orang yang pernah hidup di tahun '90-an pasti tahu lagu ini. Selain sering diputar di radio-radio, ada juga versi dangdutnya lho. Lupa, siapa yang menyanyikan. Dari wawancara dengan Ahmad Dhani yang disiarkan di GenFM menjelang konser Mahakarya-nya, saya baru tahu lagu ini rupanya menceritakan keresahan Ahmad Dhani tentang Dewa yang akan meluncurkan album dengan vokalis baru.

Bisa kita cermati dari lirik berikut:  
Salahkah aku bila aku bukanlah seperti aku yang dahulu (Dewa bukan lagi bersuarakan Ari Lasso, apakah ini adalah sebuah kesalahan?)
Ada makna terjadi dari sini, dari pertikaian yang terjadi (pertikaian mungkin merujuk kepada perpecahan pada Dewa, yaitu ditinggal Ari Lasso dan Erwin Prasetya (bass), tetapi Dhani meyakinkan bahwa perpecahan ini memiliki arti atau makna)

Kemudian, di bagian refrain-nya:
Kau hancurkan diriku…Bila kau tinggalkan aku…
Kau dewiku…
Kembalilah padaku
... Bawa separuh nafasku...
Kau dewiku…
(Benar-benar menyiratkan bahwa Ahmad Dhani tidak mau Baladewa dan Baladewi meninggalkan Dewa, karena Baladewa dan Baladewi adalah separuh nafasnya Dewa)

Di side B, kembali lagu menghentak dimainkan, yaitu lagu Cemburu, yang mana Once terlibat dalam pembuatan melodinya. Menurut saya, ini salah satu lagu terbaik Dewa, dan melodinya sulit ditiru oleh orang lain.

Kebenaran hari ini bukanlah berarti kebenaran saat nanti. Pernyataan Ahmad Dhani ini sering kali diucapkan di pentas Indonesian Idol. Sebenarnya pernyataan itu adalah bagian dari lagu Hidup Adalah Perjuangan yang dimainkan setelah Cemburu. Selanjutnya, kita kan mendengar Lagu Cinta yang sungguh syahdu dan puitis, Cinta Adalah Misteri, dan ditutup dengan lagu bertempo rock abis Sayap-sayap Patah (eh, lagu lain juga nge-rock, tetapi ini yang menurut saya paling nge-rock), yang judulnya diambil dari salah satu tulisan Khalil Gibran.

Sampul kasetnya juga bukan picisan. Desainnya terbilang unik.

Sampul bagian belakang

Sampul bagian depan

Gara-gara album Dewa - Bintang Lima, saya jadi memburu album Dewa yang lain.


Memang belum semua album Dewa saya beli, terutama album yang bervokalkan Ari Lasso. Ada keterbatasan biaya saat itu sih, hehe. Sepertinya saya masih punya utang. Kalau ada kesempatan, semoga saja masih bisa dibeli album-album Dewa yang lain. Oya, sejak saya beli album Dewa - Bintang Lima, saya jadi percaya bahwa musik Indonesia bukan kacangan (ini ceritanya pas tahun 2000an ya, sebelum era Kangen Band muncul). Saya juga membeli album band Indonesia yang lain, seperti Jikustik, Ada Band, dan Peterpan. Nanti, kalau sempat, akan dibahas di tulisan-tulisan berikutnya. Sekarang saya mau bernostalgia mendengar lagu-lagu Dewa dulu.

13 komentar:

  1. makasih banyak mas postingannya..
    sy BALADEWA Solo tp sekarang tinggal di Cikarang. salam kenal

    BalasHapus
  2. halo Mas Fakhrudin, salam kenal juga

    BalasHapus
  3. saya juga suka dengan Dewa 19!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. album apa saja yg kau sukai dari dewa 19?

      Hapus
    2. saya menyukai album bintang lima ini, lalu cintailah cinta... jika saya boleh memilih :)

      Hapus
    3. w paling suka klo vokalis dewa adlh elfonda mekel / once!!

      Hapus
  4. album cinta terbaik di Nusantara

    BalasHapus
  5. Keren gan, thanks postingannya. Kedua vokalis dewa punya kekurangan dan kelebihan masing masing. Kalau mas Ari lebih lari ke genre pop dan soulfull karena memiliki suara yg bernada panjang, kalau mas Once enaknya lebih ke genre Rock atau yang lebih keras karena keunikan suaranya yang bernada tinggi. Salam satu hati baladewa Jaksel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Mas Lihin.. Saya setuju... Mereka berdua punya karakter masing-masing.. Baik Dewa versi Ari Lasso maupun versi Once, tetap selalu ada penggemarnya masing-masing. Saya berharap (cuman angan-angan) sih, kalau saja Dewa bisa mengeluarkan album lagi, mereka menggaet Once dan Ari Lasso jadi duo vokalis... hahahaha

      Hapus
  6. Kata andra lagu dewa paling sulit dimainkan, Persembahan dari surga

    BalasHapus