Page

31 Desember 2011

Back To December

December again and I post a new entry at new year's eve!
Desember adalah bulan liburan, bulan sukacita, termasuk bulan perenungan.

Maka, melihat tahun 2011 sudah mau lewat, untuk postingan kali ini, saya mau kilas balik di tahun 2011 apa yang pernah terjadi di hidup saya sekilas aja.

Januari
Dapat pekerjaan sebagai guru privat di Kelapa Gading. Capek minta ampun. Jarak jauh. Mengajar setiap hari. Keluarga yang berisik. But, I think this is the beginning of my career.

Februari
Saya menghentikan pekerjaan pertama saya. Alasannya, amat berhubungan dengan pernyataan yang sudah saya sebutkan di atas. Cuman 20 kali pertemuan pada pekerjaan pertama. Terima kasih Natalia yang pengertian dengan saya. Kalau saya tidak berhenti bekerja, apa jadinya skripsi saya nanti.

Maret
Nothing special. I continue to do my thesis (baca: skripsi)

April
Saya dan Yonathan membantu Bu Nina menyebar kuesioner penelitian teman Bu Nina. Bertambah pengalaman saya tentang suasana kantor dan kerja. Saya juga mendapat pekerjaan kedua saya sebagai guru privat di daerah PIK. Tetapi, setelah hari pertama mengajar, saya dipecat karena ketidakmahiran saya dalam berbahasa Inggris. Sorry, Natalia. This is totally my fault, not you, because I lack of self-confident to convince the kid's mom. My first sadness about myself.

Mei
Rupanya saya tidak cukup kuat menarik dukungan untuk Lerenz menang sebagai Ketua BEM. So sad. My second sadness about myself. Di bulan ini, saya memutuskan suatu ide gila. Saya mencoba membuat penelitian selain skripsi untuk diikutkan ke Temu Ilmiah Nasional 2, sebelum akhirnya dialihkan ke International Conference di UI di bulan September nanti. Terima kasih sebesar-besarnya untuk orang-orang yang membantu saya menyukseskan penelitian unik ini.

Juni
My third sadness. Saya gagal mendapatkan kesempatan untuk maju sidang Juli 2011. Otomatis saya tidak bisa diwisuda dengan teman-teman saya di tahun 2011. Saya harus rela wisuda tahun 2012, meskipun mendapat kesempatan lulus sebagai lulusan mahasiswa terbaik. Was it the truly sadness?

Juli
Saya mendapat pekerjaan ketiga sebagai guru privat di daerah PIK. Awalnya agak sulit, tetapi saya berusaha menikmati. Banyak momen menyenangkan dan tidak menyenangkan yang saya alami bersama kedua bocah murid saya. Tidak terasa tahun depan, Januari 2012, saya nanti akan meninggalkan mereka. Bisa dibilang inilah pekerjaan pertama terlama saya.

Agustus
Nothing special. I still continue to do my thesis (baca: skripsi). I finally gathered all data that I need. Now, it's time to analyze.

September
Pengalaman pertama mempresentasikan makalah dengan bahasa Inggris. Agak menegangkan juga. Haha. Pada bulan ini, saya diperbolehkan sidang oleh pembimbing saya, meskipun skripsi saya (dengan jujur) masih belum sempurna.

Oktober
Sidang skripsi dan yudisium. Saya lulus dengan nilai A dan resmi menjadi alumni (bukan lagi mahasiswa). "Sufren... Kita tidak dinilai dari apa yang di dalam diri kita, tetapi juga apa yang di luar diri kita," pesan Ibu Ros kepada saya di akhir sidang.

November
Pertama kalinya saya menraktir teman-teman saya dalam rangka ulang tahun. Terima kasih untuk kehadiran kalian. Kalian membuat saya bahagia.

Desember
Bulan penuh liburan, tetapi cukup menyibukkan saya. Saya mesti membantu skripsi teman saya. Saya kembali memutuskan untuk ikut fitness demi memperbaiki tubuh saya (menggemukkan badan). Haha. Semoga berhasil ya. Dari teman lama saya, saya mendapat kesempatan untuk berdagang. Semoga usaha dagangan saya bisa sukses. Di bulan ini, saya mendapat ilham untuk memulai bisnis saya sendiri, selain membuat buku bersama sahabat karib saya.

Begitu saja serba-serbi kejadian penting yang terjadi di sepanjang kehidupan saya tahun 2011. Hehe.

Desember juga adalah bulan menyambut semangat dan harapan baru. Harapan saya di tahun 2012, saya bisa mendapat pekerjaan baru (bukan pekerjaan mengajar) dengan suasana, partner kerja, dan gaji yang layak. Semoga bisnis kecil-kecilan saya bisa lancar. Semoga buku saya bisa terbit. Dan... semoga saya bisa menjalin hubungan baik dengan siapa pun... Yang lebih penting, semoga harapan yang sudah ditulis tidak menjadi harapan kosong, tetapi bisa menjadi kenyataan. Paling-paling penting adalah saya bisa kembali ke bulan Desember 2012. Yeah, back to December. The journey of my life cannot finish now.

12 Desember 2011

White Lie

White lie atau kebohongan putih diartikan sebagai kebohongan untuk tujuan yang baik, atau singkatnya kebohongan yang baik. Kurang-lebih begitu artinya.

Kebohongan baik yang sering kita lakukan, mungkin saat kita diminta memberi penilaian atau komentar mengenai penampilan/busana seseorang. "Bagus gak bajunya?" tanya temanmu. "Oh, ya. Bagus kok," mungkin begitu jawaban kamu demi untuk tidak melukai perasaannya, padahal dalam hatimu, baju itu mungkin itu tidak cocok untuknya. Atau, dalam kasus orangtua yang seringkali menakut-nakuti anak. "Kalau gak cepat-cepat tidur, nanti malam-malam ketemu setan lho." Maksudnya si orangtua adalah untuk membuat anaknya segera tidur, tetapi secara tidak langsung malah mengajari anak mereka sebuah ketakutan yang tidak realistis. Dan masih ada contoh-contoh lain yang lebih banyak lagi.

Tetapi, benarkah kebohongan yang baik itu benar-benar baik? Dalam hal ini, kita harus bisa membedakan mana yang disebut "tindakan", mana yang disebut "tujuan". Mungkin tujuan berbohong kita adalah baik, tetapi perlu juga diingat bahwa tindakan kita adalah suatu tindakan bohong yang notabene semua agama yang bisa saya pastikan itu adalah dosa.

Analoginya, mungkin seperti ini. Ada sebuah sungai yang tidak terlalu dalam dan Anda dapat menyeberangi sungai tersebut dengan sebuah jembatan yang sudah disediakan. Haruskah memakai jembatan? Oh, tidak. Karena Anda sudah tahu sungai itu tidak dalam, jadi Anda bisa nekat menyeberang langsung tanpa perlu repot-repot memakai jembatan. Pada akhirnya, memakai atau tidak memakai jembatan, tujuan Anda tercapai. Sungai itu terseberangi. Hanya yang membedakan, jika tidak memakai jembatan, celana Anda akan kebasahan. Itu saja.

Begitulah para pembohong putih. Mereka mendapat tujuan baik dari kebohongan mereka. Tetapi, mereka tetap "basah" atas tindakan mereka itu. Bagaimana pun, tindakan bohong bukanlah tindakan benar, sebaik apa pun tujuannya. Bohong mungkin adalah salah satu dosa manusia yang sulit dihindari. Namun, saya kira kita perlu sadar, kita tidak boleh membohongi "tindakan kebohongan" baik yang sudah kita lakukan.