Pengarang: Brian Selznick
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun Terbit Asli: 2007
Tahun Terbit Terjemahan: 2012
Saya kesengsem membeli novel The Invention of Hugo Cabret setelah menyaksikan film yang diangkat dari novel tersebut, yakni Hugo, yang sempat tayang di bioskop-bioskop kita. Filmnya sendiri cukup setia dengan novelnya (meski tetap akan ada perbedaan di sana-sini), bahkan ending ceritanya pun sesuai. Baik film maupun novel sama-sama menceritakan seorang bocah yang bekerja sebagai perawat jam stasiun kereta bernama Hugo yang kedapatan mencuri di kios mainan milik seorang kakek tua. Selidik punya selidik, ia mencuri demi memperbaiki boneka mesin berwujud manusia (dalam buku/film disebutkan automaton) peninggalan Ayahnya. Hugo meyakini dengan memperbaiki boneka mesin atau automaton itu, ia akan mendapati pesan mendiang Ayahnya. Namun, siapa sangka usaha keras Hugo memperbaiki automaton nantinya akan menguak masa lalu sang kakek tua penjaga kios mainan serta memperbaiki kehidupan Hugo.
Kisah tentang Hugo mengambil latar tahun 1931 di stasiun kota Paris. Selznik tampaknya ingin membuat sebuah novel yang detil. Kedetilan itu dapat Anda baca di bagian Ucapan Terima Kasih. Sebetulnya alur cerita novel ini sangat sederhana. Tetapi, tidak mengurangi keseriusan Selznick membuat novel ini. Ada riset mendalam yang ia lakukan, seperti bertanya tentang aspek-aspek jam, automaton, dan segala hal tentang Perancis. Saya jadi teringat pada ucapan Andrea Hirata bahwa karya yang menarik berasal dari riset sebanyak-banyaknya.
Kedetilan Selznick juga dapat kita lihat dari membuka halaman demi halaman buku ini. Kita akan melihat gambar bulan. Kemudian halaman berikutnya, bulan tersebut menjauh. Halaman berikutnya, bulan itu semakin menjauh dan memperlihatkan kota Paris di bawah naungan sang rembulan. Mungkin Anda akan bingung, tetapi memang novel ini (atau mungkinkah saya perlu menyebutnya sebagai buku bergambar?) kaya sekali akan gambar. Suasana tahun 1931 di Kota Paris tergambar dengan jelas dari hasil buah tangan Selznick. Gambar-gambarnya sendiri ada yang hasil ilustrasi dari sang penulis, dan ada yang pula berasal dari cuplikan film.
Film? Sepertinya saya juga perlu menjelaskan bahwa Selznick ingin sekali kita sebagai pembaca menjadikan novelnya ini sebagai sebuah film (makanya kaya dengan gambar). Kita seolah-olah diajak sedang menonton film. Maka, tidak heran di akhir buku adalah tulisan TAMAT besar-besar, yang sebetulnya sudah jarang sekali dipakai untuk buku-buku cerita keluaran terbaru.
Bukan hanya menjadikan novelnya sebagai sebuah film, Selznick juga memasukkan sejarah tentang awal-awal pembuatan film. Novel ini sebetulnya tidak hanya berpusat pada Hugo, tetapi juga mengangkat kisah nyata seorang tokoh penting dalam dunia perfilman. Saya tidak tahu apakah dia penting di mata dunia internasional, yang pasti ia teramat penting di Perancis. Mungkin nama orang tersebut tidak familiar bagi orang Indonesia, tetapi saya rasa itu bukan masalah besar. Justru, setelah saya menelusuri sejarah kehidupan sang tokoh itu (kalau Anda nonton filmnya lebih bagus, karena diceritakan flashback yang lebih hidup), saya tahu bahwa kita tidak boleh meninggalkan mimpi-mimpi kita. Dalam film, tokoh itu menyebutkan "follow your dream".
Salah satu kutipan yang saya suka dari novel ini adalah ucapan Hugo (hal 384), "Jika kau kehilangan tujuanmu... rasanya seperti mesin rusak." Dan di halaman 388, Hugo mengatakan ". . . jika seluruh dunia adalah sebuah mesin yang besar, aku pasti berada di sini untuk tujuan tertentu . . . ". Dua kalimat Hugo tersebut dalam buku juga muncul di filmnya.
Rasanya teramat jelas, Selznick ingin memberikan amanat, yaitu sebuah tujuan.... atau mimpi.... mimpi yang harus berani kita temukan dan perjuangkan. Kalau Hugo bisa menemukan, mengapa kita tidak? Bicara soal mimpi, rasanya dulu manusia pernah bermimpi pergi ke bulan, bukan? Maka tidak heran, bulan tampaknya menjadi sesuatu yang sangat berharga di novel ini. Mengapa? Cari tahu sendiri saja dengan membaca novel ini...
Berikut cuplikan ilustrasi Selznick dalam novel ini
Sumber gambar: http://4.bp.blogspot.com/-ysUEMLwJzZ0/TtVVed7aASI/AAAAAAAAAus/cTYv-f-RCUY/s1600/hugo+1.jpg
Saya rekomendasikan novel The Invention of Hugo Cabret masuk ke dalam rak buku Anda, karena novel ini sudah terbit di 30 negara dan memenangkan banyak penghargaan. Sementara, filmnya sendiri Hugo mendapat 11 nominasi piala Oscar, dan 5 di antaranya berhasil dimenangkan, yaitu kategori Best Cinematography, Best Art Direction, Best Visual Effects, Best Sound Mixing, dan Best Sound Editing. Jadi, kisah Hugo Cabret memang layak untuk disimak.
Sumber gambar buku: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/c/ce/The_Invention_of_Hugo_Cabret.jpg