Page

25 November 2010

Dilema Mantan Seorang Pemimpin

Sukses adalah kata yang subyektif dan relatif. Subyektif karena mesti diri sendiri yang menilai. Relatif karena tidak mutlak. Penilaiannya mungkin saja berubah. Namun, jika kita merasa positif dengan sesuatu yang sudah kita laksanakan, bisa dikatakan sudah sukses. Maksudnya, kalau kita merasakan bahagia, antusias, puas, dsb, dengan apa yang sudah kita lakukan, bisa dikatakan... iya, kita sudah mencapai tahap sukses.

Satu tahun lamanya saya menjadi ketua panitia sebuah acara nasional. Proses yang amat panjang, sangat berliku-liku, sampai buat pusing kepala bagi sebagian besar orang itu akhirnya usai sudah di hari ini. Saya pikir saya sudah cukup lega karena beban berat ini pun hilang sudah. Pertanyaannya, apakah saya merasa sukses dengan apa yang sudah saya kerjakan?

Sejujurnya saya merasa bangga dengan apa yang sudah saya kerjakan. Bangga pula dengan anggota-anggota tim saya yang sudah mati-matian mau dan rela bekerja keras. Saya pun curahkan tenaga, pikiran, dan waktu semaksimal mungkin demi acara ini. Ini sebuah acara nasional yang tak pernah terpikirkan banyak orang. Saya bersama tim sudah membuat satu sejarah yang (menurut saya) patut dikenang bersama.

Namun, dari hati terdalam, saya masih merasakan ketidakpuasan terhadap diri saya sendiri. Saya mulai sadar (sebenarnya sih sudah sadar dari dulu) ada banyak kekurangan di dalam diri saya ini. Adanya acara itu, saya semakin tersadarkan karena saya masih perlu banyak belajar menjadi seorang pemimpin yang baik.

Kata teman saya, seorang pemimpin adalah orang yang dapat mengarahkan bawahannya tanpa merasa dia disuruh atau diperintah. Saya pernah mendengar perkataan itu, namun sayang saya lupakan dan tidak sadari. Berkali-kali saya perlu menyuruh anggota tim saya. Saya kurang berhasil dalam mengarahkan mereka ke tujuan yang saya inginkan, terlepas dari apa mereka mau diarahkan atau tidak. Saya tidak membuat mereka mandiri, tidak memberikan mereka semangat lebih, dan lagi tidak menjadikan mereka sebagai pemimpin untuk diri mereka sendiri. Saya malah menjadi pemimpin yang kebingungan sendiri dengan apa yang harus saya ucapkan.

Dengan memahami apa yang sedang saya rasakan, apakah yang sudah saya lakukan bisa disebut sukses atau tidak? Di satu sisi, saya ingin menyatakan inilah yang disebut sebuah kesuksesan, namun ada sisi lain yang mengatakan tidak begitu... Sungguh sebuah dilema...

13 November 2010

Ulang Tahun dan Harapan Kebahagiaan

Hari ulang tahun merupakan hari ketika Ibu melahirkan kita dengan penuh perjuangan. Jadi, ini hari di saat hidup dan mati seorang Ibu. Harusnya kata "ulang tahun" ditambahkan menjadi "ulang tahun perjuangan Ibu". So, agak aneh jika kita melakukan selebrasi di hari ulang tahun dengan kue dan cemilan. Eh, tapi saya gak bilang bahwa perayaan itu adalah salah. Buktinya, kita sering dengar bahwa ada orangtua yang rela mengeluarkan segepok uang yang mereka miliki untuk merayakan ulang tahun putrinya yang ke-17. Orangtua, khususnya Ibu, tidak ada masalah kok. Mereka baik-baik saja tuh. Tidak komplain.

Tapi, jika dipikir-pikir, kue, cemilan, pesta, atau baju yang kita kenakan saat ini sesungguhnya merupakan buah perjuangan dari seorang Ibu. Mungkin kita perlu merenung sejenak. Begitu luar biasanya yang Beliau perjuangkan. Semuanya hanya demi anaknya.

Namun, jangan salah sangka ya. Bukan berarti saya orang yang amat kaku sehingga antihura-hura. Kalau ada yang mau kasih saya hadiah atau kejutan, pasti saya terima dengan senang hati kok :)

Saat Ibu diminta membuat pesta untuk anaknya, Beliau mungkin tidak mempemasalahkan, malah mengusahakan (selama ada dananya ya), karena yang terpenting baginya adalah kebahagiaan sang Anak. Adalah kebahagiaan Ibu jika melihat anaknya bahagia.

Kebahagiaan tampaknya adalah kata kunci hari ulang tahun. Mungkin itu kali ya makna hari ulang tahun. Orang yang berulang tahun biasanya tidak boleh marah dan bersungut-sungut jika dikerjai. Harus smiley, mesti hati keki :)

Saya sendiri meski tidak dirayakan dengan pesta, sudah merasa senang dengan hadirnya berbagai macam ucapan yang berisikan harapan-harapan indah untuk saya. Harapan untuk diri saya sendiri adalah semoga saya selalu berbahagia, termasuk membahagiakan orang-orang di sekitar saya: Orangtua, sahabat, dan siapa pun dia.