Page

28 Februari 2014

Bahasa Cinta

Sebelum mengakhiri bulan Februari yang katanya penuh cinta ini, saya mau sharing sedikit mengenai bahasa cinta yang dikemukakan oleh Dr. Gary Chapman.

Di dunia ini ada lima bahasa universal tentang cinta. Kelima bahasa ini dapat dipraktikkan kepada siapa pun, untuk orangtua, untuk saudara, untuk sahabat, untuk pasangan, dan lain sebagainya. Berikut adalah kelima bahasa cinta tersebut:

1. Kata-kata positif
        Yang paling mudah dalam mengungkapkan cinta adalah melalui kata-kata. Misal, “Aku sayang kamu”. Kata-kata positif tidak selalu harus ada kata “sayang”. Kata-kata positif juga dapat berupa pujian. Intinya, ungkapkan cinta dengan kata-kata yang dapat memberi rasa percaya diri kepada seseorang.

2. Waktu untuk bersama-sama
        Rasanya agak aneh apabila orang-orang yang saling mengasihi tidak dapat menghabiskan waktu bersama. Sempatkanlah untuk meluangkan waktu dengan orang yang kita sayang, seperti makan bersama, bermain bersama, atau rekreasi ke tempat-tempat hiburan.

3. Pelayanan
        Yang dimaksud pelayanan adalah melakukan sesuatu untuk orang lain. Saya ambil contoh di dalam keluarga, seperti anak dapat membantu Ayah atau Ibu membersihkan rumah. Ayah atau Ibu dapat membantu anak dalam mengerjakan PR. Kalau untuk pasangan, misalkan mengantar-jemput, membantu pekerjaannya, dan lain-lain. Alangkah indahnya dunia apabila hidup dapat saling membantu.

4. Sentuhan fisik
        Sentuhan fisik ini dapat berupa rangkulan, kecupan, belaian, atau pelukan. Berikan sentuhan sewajarnya. Jangan berlebihan.

5. Pemberian hadiah
        Bukan berarti harus memberikan barang-barang mahal atau mewah. Berikan barang yang berkesan atau barang yang ia suka.

Inilah kelima bahasa cinta yang harus diterapkan jika Anda mencintai seseorang, siapa pun dia yang Anda cimtai. Namun, perlu diingat level bahasa cinta setiap orang tidak sama. Ayah, Ibu, bahkan anak memiliki level bahasa cinta yang berbeda. Anak sangat senang bila diberi hadiah. Ibu lebih senang bila diberikan waktu untuk berkumpul bersama daripada hadiah. Ayah mungkin lain lagi. Ayah lebih senang bila anak dapat membantu Ayah, misal membawakan tas atau minum daripada harus setiap hari menghabiskan waktu dengan anak. Untuk kasus orang yang berpacaran pun sama. Ada pasangan yang lebih senang diberi hadiah kejutan, ada pasangan yang lebih senang bila dirangkul, namun ada juga yang lebih mengutamakan waktu untuk bersama-sama. Kenali bahasa cinta setiap orang.

15 Februari 2014

Sepotong Cerita Cinta di 14 Februari

Ada satu tanggal di bulan Februari membuat orang sibuk mengumbar cinta dengan berbagai macam cara. Tanggal 14 Februari, sejumlah orang menyebutnya Hari Valentine. Hari Valentine bukan hari nasional tetapi dirayakan secara nasional. Tanggal penting bagi sebagian orang yang sudah punya pasangan. Cokelat, bunga, kencan adalah aktivitas yang lazim dilakukan. Lalu, sebagian orang mengecamnya, bahwasanya jangan hanya mengungkap cinta kepada pasangan. Ingatlah juga memberikan tanda sayang kepada orangtuamu, saudaramu, temanmu. Sebagian orang lainnya lagi dengan tegas mengatakan Hari Valentine tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia, jadi tak pantas dirayakan.

Meski ada pro kontra, Hari Valentine belum dicekal di Indonesia. Untunglah. Saya sendiri menganggap Hari Valentine hari biasa-biasa saja. Sampai kini, entah dikarenakan belum punya pasangan, saya tak pernah sibuk membeli cokelat atau bunga untuk diberikan kepada siapa pun. Meski begitu, saya tetap mendapat cokelat dari cewek. Yaa... cokelat persahabatan sih. Haha. Di tahun ini pun saya tetap mendapat cokelat dari teman kerja saya, bahkan murid-murid saya.

Jauh dari ibu kota, ada bencana menyertai Hari Valentine tahun ini. Gunung Kelud di Jawa Timur meletus di tanggal 13 Februari 2014. Sampai hari ini abu vulkanik tersebar ke mana-mana (di antaranya ke kota Jogja, Solo, Madiun, Kediri), menutupi jalan hingga menghentikan penerbangan. Bahkan, abu vulkaniknya sampai melawat ke Bandung dan Bogor. Hari Valentine 2014 bolehlah dijadikan momentum berbagi rasa kemanusiaan kepada mereka yang tertimpa bencana Gunung Kelud. Mari berdoa semoga tidak ada petaka lain yang melanda negeri ini.

Walau saya tidak merayakan Hari Valentine secara spesial, di tanggal 14 Februari saya mendapat undangan ngumpul-ngumpul dari salah satu teman kampus saya. Undangan ngumpul-ngumpul-nya tidak berkaitan dengan Hari Valentine sih. Tetapi, menjadi spesial karena ajang ngumpul-ngumpul terakhir untuknya dengan status lajang. Minggu depan statusnya akan berubah.

Keputusannya untuk menikah mengejutkan banyak orang. Namun, sebagai sahabat, saya mendukung penuh keputusan dan kehidupan yang dia jalani. Melihat satu per satu teman saya telah atau akan melenggang ke altar pernikahan... Ah, saya malas bertanya, "Kapan giliran saya?"

Yang bisa saya katakan, kehidupan di sekitar saya semakin dewasa.

Kartu undangan pernikahan