Darwin mendapat 2 tiket gratis dari lakon itu. Jadi, Darwin ingin kasih ke saya satu dan teman saya yang lain. Awalnya saya sangsi untuk ikut, karena cuaca hari itu tidak bersahabat (baca: mendung dan hujan). Dan, siangnya juga saya mesti ke Salemba mengurus ISBN. Rumah saya di daerah Pluit. Pergi ke Salemba akan jadi perjalanan panjang nan melelahkan. Belum lagi, mesti menonton teater yang mulai acaranya jam 19.30. Tapi, karena dulu saya pernah berjanji ke Darwin bahwa saya akan datang menonton Teater Koma, saya jadi bingung antara mau atau enggak ya...
Eh, sebelumnya saya mesti cerita kalau Darwin itu didaulat untuk jadi salah satu dari pemain musik di Teater Koma. Kebetulan Teater Koma mementaskan cerita kepahlawanan Sie Jin Kwie, salah satu Jenderal Besar dari Dinasti Tang. Karena mengambil cerita berlatarkan TiongKok, otomatis teman saya yang handal dalam main guzheng ini mendapatkan tempat di Teater Koma.
Akhirnya, setelah mendapat teman yang juga mau ikut menonton, yaitu senior saya Valentino Tania ("kalau gratis, ya maulah", katanya pas di telepon....), dan disertai rasa penasaran bagaimana rasanya menonton aksi teater yang sering dibahas di Majalah TEMPO itu; ya udah deh, kami ke sana.
Tiba di sana, jam 7 malam. Rupanya kami datang sebagai tamu undangan. Jadi, pada hari itu (29-2-12) adalah premiere atau pemutaran perdana yang bersifat terbatas. Oke deh, saya dan Tino adalah tamu kehormatan.
Saya tidak begitu paham dengan bagian awal-awal cerita, apalagi mendengar kata Sie Jin Kwie, karena cerita Sie Jin Kwie yang dipentaskan kali ini ini merupakan lanjutan dari cerita Sie Jin Kwie yang sebelumnya sudah pernah dimainkan di Teater Koma. Intinya, ini trikuelnya (seri ketiga)... Susah amat ya ngejelasinnya... Tetapi, mulai masuk ke tengah-tengah cerita, saya sudah bisa paham dan mengikuti. Dialognya tidak melulu serius, ada banyolannya juga. Saya paling suka banyolannya sang narator. Yang paling saya kagumi adalah cara Teater Koma memvisualisasikan adegan perang dengan memakai wayang. Menurut saya, itu keputusan yang cerdik. Selain itu, Teater Koma juga pandai sekali memberikan sentuhan adat Indonesia ke dalam cerita yang sejatinya berasal dari negeri TiongKok. Kita juga tidak melulu menikmati adegan berdialog saja, tetapi ada juga adegan musikalnya. Dan, saya katakan meski lagunya bukan lagu pop (lagunya itu merupakan puisi yang dilagukan), tetapi lirik dan melodinya sangat sesuai dengan alur dan feel cerita.
Meski agak mengantuk dan kehausan, karena durasinya itu lho.... ehm... lima jam!!! Ya lima jam (tenang, ada waktu istirahatnya kok), saya bisa katakan teaternya..... ehm... sungguh keren!!!
Berikut saya berikan sinopsis cerita Sie Jin Kwie di Negeri Sihir, yang saya ambil dari website Teater Koma:

Inilah kisah tentang Jenderal Besar SIE JIN KWIE, yang memimpin pasukan Tang berperang ke Barat. Sayang sekali, dalam pertempuran, Sie Jin Kwie terluka parah, nyaris sekarat. Arwahnya sempat melayang ke akhirat. Sebelum dikembalikan ke dunia fana, Sie Jin Kwie diperlihatkan masa depan. Kelak, dia akan menemui ajal di tangan putra sendiri.
Inilah kisah tentang SIE TENG SAN. Setelah mati oleh anak panah ayahnya sendiri, Sie Jin Kwie, dia dihidupkan kembali dan dijadikan murid oleh seorang petapa sakti. Kini, Sie Teng San diperintahkan membantu sang ayah keluar dari kepungan musuh.
Inilah kisah tentang HWAN LI HOA. Seorang gadis sakti dan pemberani. Oleh gurunya, dia diramalkan berjodoh dengan Sie Teng San. Masalahnya, ayah Hwan Li Hoa adalah jendral pasukan Seeliang, musuh Kerajaan Tang.
Takdir apa yang menanti para tokoh lakon ini?
Produksi ke-126 Teater Koma
SIE JIN KWIE DI NEGRI SIHIR
1-31 Maret 2012
Graha Bhakti Budaya
Taman Ismail Marzuki
19.30 WIB
memperingati hari jadi ke-35 Teater Koma (1 Maret)
Berikut saya kasih beberapa gambar dari beberapa adegan yang saya tonton
HTM Weekday (Minggu, Selasa-Kamis):
Rp. 150-100-75-50.000,-
HTM Weekend (Jumat-Sabtu):
Rp. 200-150-100-75.000,-
Bosen dengan film bioskop Indonesia yang isinya setan dan seks semua? Gak ada salahnya coba deh tonton teater, ya meski harus merogoh kocek yang cukup besar dan waktu luang yang panjang. Cerita Sie Jin Kwie di Negeri Sihir ini tidak cuman tentang peperangan dan cinta, tetapi ada unsur bakti pada negara dan orangtua. Banyak nilai-nilai yang bisa kita ambil. Jadi, coba ajak teman dan sekeluarga, selamat menyaksikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar