Page

8 Februari 2010

Hadiri Simposium "Kembalikan Kejayaan Bulu Tangkis"

Demi kejayaan bulu tangkis Indonesia yang kini harumnya tidak sewangi dulu, Universitas Tarumanagara (Untar) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia akan mengadakan simposium untuk membahas persoalan bulu tangkis Indonesia dari aspek psikologis yang akan dilangsungkan pada tanggal 11 Februari 2010. Simpsoium tersebut diberi judul "Mengembalikan Kejayaan Bulu Tangkis Indonesia".

Adapun, telah dilaksanakan Press Conference mengenai simposium tersebut pada tanggal 8 Februari 2010 di Gedung Utama Universitas Tarumanagara lantai 6, Ruang Seminar I, pada pukul 14.00. Hadir sejumlah pembicara, di antaranya Bapak Muhammad Nisfiannoor selaku Wakil Panitia Kegiatan Simposium, Bapak Monty P. Satiadarma selaku Ketua Ikatan Psikologi Olahraga Indonesia dan Rektor Untar, Bapak Jacob Rusdianto selaku Sekjen PBSI, Ibu Lilik Sudarwati selaku
Kepala Bidang Litbang PBSI, dan hadir pula mantan atlit nasional bulutangkis kita, yaitu Ibu Ivana Lie. Bertindak sebagai moderator adalah Ibu Arni Gusniarni.

Sejumlah jurnalis dari berbagai macam media turut hadir meliput Press Conference yang dilangsungkan selama 1 jam, di antaranya dari Media Indonesia, Suara Pembaruan, Tabloid Bola, Top Skor, Buletin Psikologi Untar, dan lain-lain.

"Adanya simposium diawali dengan keprihatinan Untar terhadap menurunnya prestasi olaharaga di Indonesia, khususnya bulu tangkis. Sesuai dengan salah satu amanat dari Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka Lembaga Pengabdian Masyarakat Untar menggagas sebuah simposium,"
jelas Pak M. Nisfiannoor mengawali Press Conference. "Simposium bertujuan memafisilitasi semua pihak yang peduli dengan olahraga bulu tangkis Indonesia agar memberikan sumbangan berupa ide, masukan, dan solusi untuk meningkatkan kualitas dan prestasi atlit bulu tangkis nasional," imbuh beliau.

Ibu Ivana melihat bahwa penurunan prestasi bulu tangkis harus dilihat dari berbagai macam faktor. "Tapi, jika ditanya bedanya atlit jaman sekarang dan jaman dulu, saya melihat bedanya lebih ke arah mental dan karakter. Atlit jaman sekarang suka nawar latihan, suka ngeluh." Ibu Ivana menyambut baik adanya simposium sebagai langkah tepat untuk menjawab permasalahan bulu tangkis Indonesia.

Ibu Lilik yang juga seorang sarjana psikologi menjelaskan bahwa ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan jika mau mengembalikan kejayaan bulu tangkis di Indonesia. "Pendanaan yang terbatas, keterlibatan pemerintah yang kurang, regenerasi atlit yang lamban, peran sains dalam pembinaan atlit yang belum maksimal, dan generasi era sekarang yang maunya serba instan, " ungkap Ibu Lilik.

Pak Jacob mengatakan bahwa PBSI sangat senang menerima dukungan dan bantuan yang diberikan Untar. Pada kesempatan yang sama, Pak Jacob menambahkan bahwa PBSI akan melaksanakan semua masukan yang diberikan dari berbagai macam pihak. "Semua masukan tentu kami dengar. Tetapi, PBSI adalah organisasi mandiri di mana kami tak bisa menggelontorkan sejumlah dana dengan asal."

Pak Monty menekankan bahwa simposium sangatlah penting untuk menyediakan ragam solusi menyelesaikan permasalahan di dunia olahraga, khususnya bulu tangkis. "Negara-negara, seperti Cina, Denmark, Korea sudah melaksanakan simposium secara rutin.
Tetapi, tetap perlu diingat, simposium hanyalah sebuah langkah awal. Ide-ide yang keluar dari simposium perlu ditindaklanjuti, seperti dengan membuat ceramah dan sarasehan membahas topik-topik tertentu."

Simposium 11 Februari nanti akan diwakili oleh kelompok bidang psikologi sehingga akan hadir sejumlah pembicara dari kalangan psikologi. Mengapa psikologi? Hal ini disebabkan olahraga sangat terkait dengan beberapa disiplin ilmu, seperti Psikologi dan Kedokteran. "Kalau atlit kita kalah, ujung-ujung permasalahannya pasti kembali ke psikologi, yaitu rasa percaya diri dan motivasi. Kita sudah tahu jawabannya itu, tetapi bagaimana cara meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi itulah yang perlu dibahas," ujar Pak Monty.

Demikian, beberapa keterangan yang saya dapat dari Press Conference. Tentu, diskusi akan semakin menarik saat di hari H karena sejumlah pakar akan menganalisis sejumlah masalah sesuai dengan kapabilitas mereka masing-masing. Oleh karena itu, jangan dilewatkan.

Simposium yang diselenggarakan Lembaga Pengabdian Masyarakat Untar akan diadakan tanggal 11 Februari 2010, Pukul 09.00 - 16.30, bertempat di Auditorium Gedung Lantai 3, Universitas Tarumanagara. Akan hadir sejumlah profesional dari bidang psikologi dan bidang olahraga yang mengkaji sejumlah permasalahan dari aspek fisik, klinis, serta kepribadian atlit. Acara ini GRATIS, terbuka untuk UMUM, khususnya bagi mereka yang peduli dengan kejayaan bulu tangkis Indonesia.

Mari hadiri kegiatan simposium "Mengembalikan Kejayaan Bulu Tangkis Indonesia" demi kejayaan bulu tangkis kita!!!

Informasi lebih lanjut dapat dicek di
sini


Tidak ada komentar:

Posting Komentar