Page

14 Februari 2010

Mawar Itu Cinta

Tanggal 14 Februari atau biasa disebut Hari Valentine adalah hari di mana orang-orang ramai-ramai mengungkapkan kasih sayangnya kepada orang yang disayangi. Bisa itu pacar, pasangan suami atau istri, orangtua, sahabat, atau kepada siapa pun yang dianggap spesial. Biasanya media yang digunakan untuk mengungkapkan rasa kasih sayang adalah bunga atau cokelat. Kini dengan makin canggihnya teknologi, orang bisa pula mengungkapkannya dengan berbekal SMS.

Ada satu pertanyaan yang mengusikku, yaitu mengapa di antara jutaan bunga, yang identik dengan cinta hanyalah bunga mawar? Bukan berarti bunga lainnya tidak bisa mewakili kasih sayang, kan? *eh, kecuali bunga kamboja kali yah =D*. Cuman kalau di Hari Valentine, pastilah bunga mawar yang menjadi sang primadona.

Menurutku, mungkin ada makna di baliknya. Aku coba merenung *mau berlagak bak filsuf*. Hmmm…. Bunga mawar itu berduri, bukan? Tangkai mawar yang penuh duri mungkin perlambang perjuangan kita yang penuh hambatan, bahkan hambatan tersebut dapat melukai diri kita. Sementara mahkotanya adalah hasil jerih-payah perjuangan kita. Jika kita hubungkan dengan cinta, maka mahkota mawar adalah cinta, sementara tangkai berduri adalah upaya kita dalam meraih cinta. Artinya, diperlukan upaya yang keras dalam menggapai cinta. Dalam upaya yang keras itu pasti tak luput dari banyak hambatan seperti duri yang mengganggu.

Mawar sendiri tidak muncul begitu saja. Tetapi, melewati setahap demi setahap yaitu bermula dari akar, batang, tangkai, lalu barulah tumbuh bunga. Begitulah liku-liku perjalanan hidup ini. Tidak bisa langsung instan, namun harus melewati tahap demi tahap.

Atau…sesungguhnya mawar melambangkan sebuah peringatan tentang cinta. Mawar yang tampak begitu indah, siapa yang menyangka memiliki duri-duri tajam yang bila tidak hati-hati akan melukai siapa saja yang menyentuhnya. Mungkin sama halnya dengan cinta. Di balik keindahan cinta, di balik silaunya cinta yang terkadang dapat membuat dua orang kasmaran melakukan hal-hal bodoh, ada ancaman duri-duri yang siap sedia melukai. Atau… malah sesungguhnya dalam meniti cinta, kita memang harus terluka. Luka yang harus dibayar terlebih dahulu sebelum berbunga cinta yang kekal.

Hmm… Jika benar demikian, itulah yang terjadi pada aku sekarang. Mengapa sampai sekarang aku tetap menjomblo? Sebenarnya telah banyak bunga mawar kutemui dalam hidupku ini. Namun, aku hanya memandang bunga mawar itu dari kejauhan tanpa berani memetiknya, karena aku tak mau terluka oleh durinya *curhat nih*.

Mungkin ini makna bunga mawar dan cinta. Di balik usaha mendapat keindahan cinta, harus ada luka yang akan kita terima… Jika ada peribahasa: Ada gula, ada semut. Maka: Ada cinta, ada luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar