Sebuah kegiatan nasional perdana yang saya pimpin di kampus saya, meski sedikit menemui halangan, rintangan, cemoohan, dan lain sebagainya, rupanya telah membawa sebuah pembelajaran. Sebetulnya, bukan melalui kegiatan nasional ini saja, melainkan 3 tahun lamanya saya berkiprah di suatu lembaga mahasiswa.
Tiga tahun lamanya saya gak cuman menjadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang), tetapi juga merangkap jadi mahasiswa kura-kura (kuliah rapat-kuliah rapat). Terkadang hendak liburan dan bersantai ria di rumah, tetapi malah harus hadir di kampus, untuk 1 kata: RAPAT. Kadang pula harus pulang malam dan pergi pagi. Bolak-balik setor muka menghadap Bapak/Ibu Dosen. Belum lagi, berhadapan dengan makhluk yang bernama konfik: konflik keuangan, konflik kepentingan, konflik dengan rekan sejawat, dll. Mesti bersabar pula menghadapi orang-orang yang malas dan tidak bisa diatur. Dan-dan-dan hal-hal lainnya... Masih banyak deh...
Capek? Iya, capek sekali... Tapi, saya gak menyesal... Tidak sia-sia kok. Ada hikmahnya. Wow, ini kata yang seringkali kita dengar saat Indonesia tertimpa bencana.
Ya... Ada hikmah di balik persoalan yang terumit sekalipun. Dan saya bersyukur karena saya mendapat banyak pembelajaran dari segala macam kerumitan itu.
Setidaknya saya berhasil menemukan 9 hal yang paling penting saat kita ingin melaksanakan suatu event, saat kita tergabung dalam suatu organisasi.
1. Komunikasi
Masalah paling klise dihadapi. Kalau ada masalah-masalah, pasti ujung-ujungnya masalah komunikasi. Aneh, padahal zaman sudah sangat canggih. Sudah ada chatting, Facebook, Blackberry, SMS, tetapi kenapa komunikasi masih sering jadi perkara. Rupanya komunikasi tidak hanya urusan ngobrol di mana dan kapan. Tidak hanya urusan punya pulsa apa tidak?
Rupanya kualitas obrolanlah yang paling penting ketimbang kuantitas komunikasi. Seringkali komunikasi yang kita lakukan "gak nyambung" antara si pengirim dan penerima pesan. Si A bicara apa ke B, si B nerimanya beda. Atau si A tidak dengan jelas menjelaskan maksud keinginannya ke B. Ditambah lagi, misalkan si B otaknya rada-rada telmi (telat mikir). Hehe.
So, yang terpenting dalam berkomunikasi adalah komunikasi yang clear. Komunikasi yang jelas isi dan maksud pesannya. Komunikasi yang bisa dipahami kedua belah pihak. Mau SMS berpuluh-puluh kali, kalau tidak jelas maksudnya sama saja bohong. Selain itu, yang paling penting lagi adalah komunikasi proaktif. Maksudnya, jangan cuman menunggu kiriman pesan atau komando. Tetapi, harus aktif untuk bertanya dan bertanya-tanya.
Sebuah organisasi yang baik dan bisa mencapai tujuan (keberhasilan) adalah organisasi yang anggota-anggotanya bisa saling berkomunikasi dengan clear satu sama lain.
2. Bertanggung jawab
Bertanggung jawab artinya melaksanakan kewajiban. Apa yang mau diminta atau apa yang dituntut, apa yang sudah menjadi tugas kita harus dilaksanakan. Tanggung jawab bukan sekadar habis dilaksanakan, terus kita tidak mau tahu lagi. Tanggung jawab artinya biarpun kita sudah selesai mengerjakan suatu pekerjaan, kita bersedia menanggung dan memberikan jawaban (penjelasan) bila ada kesalahan-kesalahan yang kita lakukan dalam pekerjaan.
Seorang ilmuwan besar Albert Einstein (1879-1955) mengatakan, "The price of greatness is responsibility" (harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab)
3. Komitmen
Komitmen diartikan sebagai siap melaksanakan suatu tugas sampai tuntas. Tidak ada kata setengah-setengah. Komitmen bisa disamakan dengan sumpah atau ikrar.
Ada perbedaan antara orang yang melakukan sesuatu karena tertarik dan karena adanya komitmen. Ketika Anda hanya tertarik, Anda hanya akan melakukan sesuatu, ketika keadaan menyenangkan saja. Sedangkan jika Anda sudah memiliki komitmen, Anda tidak membedakan keadaan apa pun kecuali hasil akhir.
4. Perencanaan
Nobody plan to fail, but most of them fail to plan
Kalimat di atas sudah menggambarkan kalau perencanaan adalah penting. Urusan sepele seperti makan saja butuh perencanaan lho. Mau makan apa? Seafood atau chinese food? Kalau ada budget lebih, sebaiknya makan di mana? Di restoran dekat rumah atau di Mall? Lalu, bersama siapa kita makan? Dengan teman, pacar, atau orangtua? Dan lain sebagainya. Bisa lebih banyak lagi jika mau dijabarkan.
Lalu, perencanaan seperti apa yang kita butuhkan dalam mengadakan suatu event. Yang pertama adalah perencanaan waktu. Kedua, adalah perencaanaan sumber daya manusia. Ketiga, adalah perencanaan dana. Semua harus dikalkulasi terlebih dahulu sebelum kita ingin melaksanakan sebuah event.
5. Menjadi teladan
Seringkali saat kita menjadi orang yang lebih tua, kita beranggapan pandangan atau pendapat kitalah yang paling benar. Kita merasa yang paling tahu. Kita merasa yang paling hebat. kita merasa yang paling berpengalaman. Orang-orang yang lebih muda (junior) harus menaruh hormat kepada kita karena kita anggap mereka belum bisa apa-apa.
Terkadang saat kita menjadi lebih tua, kita suka keblablasan dalam bersikap. Kita mulai bersikap seenaknya, seperti memberi tahu dengan nada memerintah. Dan ketahuilah tindakan ini tidak akan membuat diri kita dihormati. Tindakan seperti ini hanya membuat diri kita ditakuti. Ketakutan membuat diri kita hanya dijauhi. Semua orang tak ingin dekat-dekat dengan suatu yang menakutkan, bukan?
Ingatlah usia tidak bisa menentukan kehormatan, tetapi kualitas pengalaman dan pengetahuan serta ditambah sikap dan perilaku yang terpujilah yang menentukan kehormatan. Jika kita ingin membimbing orang lain, jadilah teladan. Jadilah orang yang patut dicontoh.
6. Totalitas
”Siapa pun yang memintamu berjalan satu mil, berjalanlah sejauh dua mil” (diadaptasi dari sebuah ayat).
Tahukah kamu apa ciri-ciri orang yang sukses? Mereka adalah orang-orang yang mengerjakan lebih dari apa yang diminta. Mereka tidak sekadar ingin A, tetapi mereka ingin A+
7. Semangat (Motivasi)
Kebanyakan orang yang gagal sesungguhnya bukan orang yang tidak mampu. tapi kebanyakan orang yang gagal disebabkan mereka tidak mampu memelihara api kecil dalam dadanya, dan api kecil itu bernama ”semangat”
Ibarat mobil. Bila Anda mematikan mesin sebelum mencapai tujuan, Anda tidak akan pernah sampai kan!? So, jangan padamkan semangat sebelum mencapai tujuan.
8. Inisiatif
Don't waste your time, ACT now !
Kebanyakan orang yang tidak sukses karena tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Padahal, waktu tidak bisa kita ulang dan waktu tidak bisa kita ganti. Manfaatkan waktu dengan baik. Ambil langkah awal secepat mungkin. Karena kita tidak pernah tahu, apa yang nanti kelak terjadi.
9. Fokus pada tujuan
Organisasi adalah sekelompok orang yang hendak mencapai tujuan bersama. Bahkan, tidak usah berbicara tentang organisasi, manusia mana pun seharusnya memiliki tujuan hidup. Dan tujuan itulah yang membuat hidup kita menjadi lebih bermakna dan tidak sia-sia. Karena ada sesuatu yang hendak kita kejar.
Pikirkan kembali apa tujuan Anda sebagai anggota dalam suatu organisasi atau anggota dalam kepanitiaan. Mengapa Anda mengorbankan segitu banyaknya waktu dan tenaga? Apa yang hendak Anda cari? Pengalaman, teman, pacar, atau demi pengembangan organisasi Anda sendiri? Apa pun tujuan Anda, berusaha mencapai tujuan Anda. Bagaimana cara mencapai tujuan? Lihat kembali 8 poin yang sudah saya jelaskan.
Inilah 9 karakter yang saya rumuskan sendiri yang saya pikir kalau dimiliki bisa menunjang keberhasilan/kesuksesan dalam menyelenggarakan dalam suatu event.
Semoga berhasil....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar