Page

14 Agustus 2012

There's No Place Like Campus

Tidak seperti orang kebanyakan yang mungkin memilih tempat kuliah karena faktor kualitas/mutu tempat kuliah tersebut atau karena faktor jurusan favoritnya hanya ada di kampus itu, saya malah memilih tempat kuliah mana yang dekat dengan rumah. Baru kemudian, saya melihat-lihat jurusan apa yang cocok yang bisa saya ambil di tempat kuliah itu. Aneh bener, bukan?

Untar (Universitas Tarumanagara) memang dekat dari rumah saya di bilangan Pluit (45 - 60 menit, cukup naik angkot sekali jalan). Saya tak peduli apa kata orang tentang Untar dan apa dan bagaimana universitas yang lain. Untar sudah cukup baik bagi saya dan saya bisa mengatakan Untar adalah rumah kedua saya.

Saya masih ingat ketika saya mengunjungi sekolah lama saya dulu. Meski berstatus alumni, tidak serta-merta saya mudah begitu saja menyelonong masuk ke dalam. Saya mesti menunjukkan KTP dan menyebutkan apa kepentingan saya kepada satpam sekolah. Saya mesti memakai tanda pengenal "Tamu". Saya merasa seperti orang asing, hahaha. Padahal, guru-guru saya belum asing terhadap saya lho.

Berbeda dengan kampus. Kampus sudah saya rasakan seperti rumah. Saya bisa masuk dan pergi begitu saja bagaikan saya pemiliknya saja. Tidak ada larangan bagi mereka yang bukan mahasiswa sekalipun untuk memasuki lingkungan kampus. Wah, kalau di sekolah, mungkin Anda sudah dicegat satpam dan ditanya ini-itu, kecuali Anda mungkin mengenal baik satpam yang bersangkutan.

Kampus juga memberikan candu tersendiri bagi sebagian orang. Keragaman orang-orang, keragaman kegiatan ekstrakurikuler, jadwal kuliah yang bisa disusun atau dipilih sendiri, kebebasan berbusana (asal tidak mengganggu mata orang yang memandang saja), dan berbagai keseruan lainnya yang mungkin sulit didapatkan jika dibandingkan dengan suasana sekolah. Anda bebas menjadi siapa diri Anda di lingkungan kampus, seperti halnya Anda di rumah. Ini mungkin salah satu faktor mengapa ada mahasiswa abadi (mahasiswa yang gak mau lulus-lulus), karena faktor homey tersebut.

Tidaklah heran, meski sudah lulus sarjana, terkadang saya masih mengunjungi kampus saya itu. Saya merasakan.... betapa suasana yang masih sama... meski orang-orang di dalamnya telah banyak yang berubah. Segelintir orang yang setia berada di kampus saya, di antaranya dosen dan petugas sekretariat masih mengenal saya, menyapa saya, menanyakan kabar. Akankah mereka masih mengenal saya ketika sudah berlalu 10 tahun?

Saya cuman mau bilang bahwa tidak ada tempat yang bisa memberikan sebuah kenangan manis seperti kampus.


Sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Bqrd6vEe25mDCTX15i8EbxZA2lJWytoCRcFx4P5gOdO1PL42geC-pLmgxRISXksKp0fScLuTJhbvM9ODPZQ3Ycb5sVFnR1WQx3CYGokM3cDFuyNGRPS7yHrXoShIBZWi0haq5wZeK50/s1600/untar1.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar