Page

21 Desember 2012

Menunggu Kedatangan Cewek Tangerang

Teman wanita saya yang satu ini banyak peminatnya. Bukan, dia bukan idola dalam arti sesungguhnya. Dia adalah idola untuk digoda. Haha. Bukan persoalan dia cantik atau tidak, gaul atau tidak, baik atau tidak, perempuan yang satu ini memang enak diajak ngobrol atau dikerjain. Hehehe. Cowok-cowok banyak yang ”ngefans” dengan dia.

Anaknya agak polos, sedikit tomboy, sederhana, dan perhatian terhadap teman-temannya. Dia senang menulis. Menulis memang hobinya. Karya-karyanya pernah dimuat di sini, meski tidak update lagi. Dulu dia juga senang hal-hal yang berbau horor dan pembunuhan. Koleksi novel dan DVD-nya adalah tentang 2 hal itu. Di tahun terakhirnya dia tobat sejak ikut Adhyatmaka (Unit Kegiatan Rohani Katolik di UNTAR) dan sejak saat itu dia menjadi senang hal-hal yang berbau religi. Eh, dia bukan dulu tidak suka religi. Setidaknya sekarang jadi semakin suka saja. Hehehe.

Oh ya, saya belum mengenalkan namanya. Riske Adventia. Namanya unik dan bagus. Riske mungkin berasal dari kata risky yang artinya penuh risiko. Kata risky mirip kata rizki artinya rezeki atau keuntungan. Mungkin maksudnya, kalau mau untung, harus ambil risiko. Hehe. Lalu, Adventia dari kata advent yang artinya kedatangan. Advent adalah masa menyambut Natal. Ulang tahun Riske memang dekat Natal, jadi wajarlah nama belakangnya Adventia. Jadi, Riske Adventia artinya kedatangan rezeki. Maksa.com.

Kapan saya mengenal Riske? Sewaktu semester 3, kuliah Psikologi Perkembangan 2, saya sekelas dengannya. Jadi, mulai tahu siapa dia. Tetapi, tidak cukup untuk saling mengenal. Sewaktu di semester 5, itulah perkenalan kami yang sesungguhnya. Tepatnya, karena saya diajak Felicia untuk sekelas bareng-bareng di mata kuliah Metpen Kualitatif. Eh, mana tahu bertemu dengannya dan sekelompok dengannya. Catatan: Riske adalah teman baik Felicia. Sewaktu di semester 5 pula, saya, Riske, dan Endy akan bergabung di kelompok Bupsi (Buletin Psikologi) UNTAR. Nantinya, kami bertiga bersama Felicia dan Natalia akan menjadi tulang punggung Bupsi yang kelak kan bersinar di masa-masa yang akan datang.

Gara-gara mengerjakan Metpen Kualitatif yang mengharuskan menginap di rumahnya di Tangerang, saya mulai tahu sosoknya. Orangtua, adiknya, lalu bagaimana karakternya kalau ia mendekam di rumah. Karakter-karakternya itu seperti yang telah saya sebutkan di awal.

Dia juga menjadi tempat yang enak kalau diajak ngobrol via YM. Dia sering cerita masalah-masalah tujuan hidupnya, masalah pekerjaannya, dan tentu saja masalah C-I-N-T-A. Haha. Baik masalah yang berkaitan dengan orang yang sedang didekatinya atau yang sedang mendekati dia. Mendengar dia curhat, saya banyak belajar, belajar untuk terbuka dan jujur dengan apa yang kita rasakan. Belajar juga untuk menjadi lebih kuat.

Saya sama Riske sama saja. Sama-sama suka galau, tetapi kami juga sama-sama punya mimpi. Salah satunya, seperti buka usaha sendiri. Berkali-kali dia ragu mencoba berbisnis, tetapi saya percaya dan yakin dia bisa. Itulah gunanya teman dekat membuat kita menjadi tidak lupa untuk bersemangat menjalani hidup.

Jadi, para pembaca yang ingin membeli baju, macaroni, dan/atau membeli produk antibodi, bisa hubungi saya. Nanti akan saya kenalkan dengannya. Atau, mungkin para pembaca yang barangkali mau bekerja sama dalam berbisnis dengan teman saya ini, bisa hubungi saya juga.

Karena sekarang kami sudah lulus dan punya job masing-masing, kami jarang kontak lagi. Rumahnya jauh di Tangerang sehingga dia tidak bisa setiap saat datang ke Jakarta. Tapi, kalau dia datang ke Jakarta, pasti sering terjadi hal-hal heboh dan menarik. Jadi, saya akan menunggu kedatangannya ke Jakarta lagi. Mungkin karena namanya Adventia sehingga banyak yang menunggu-nunggu kedatangannya. Hehe.

Saya masih ingat salah satu pesan di email-nya. ”Terus menulis, terus berkarya walaupun asa melayang-layang, kadang tinggi kadang rendah.  Jangan sampai angin menjatuhkan asamu. Biarkan angin justru menyongsong asamu untuk terbang lebih tinggi”. Tulisan ini salah satu cara saya untuk berkarya. Semoga ada yang terhibur dengan tulisan ini, terutama yang orang yang sedang dibicarakan. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar